Thursday, January 9, 2014

DNS, DHCP Server, DHCP Client, DHCP Relay

Sistem Penamaan Domain/ Domain Name System (DNS)

Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Pengertian DNS dari sumber yang lain:

DNS adalah singkatan dari Domain Name Server. Fungsi DNS menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. Contohnya bila kita akan membuka atau merequest url Domain tertentu, biasanya kita menggunakan deretan nama atau huruf karena lebih mudah dihafal seperti esc-creation.com, google.com, yahoo.com , facebook.com dan sebagainya.

Nah disinilah DNS ini bekerja. DNS ini melakukan encode atau menerjemahkan dari domain google.com ke dalam bentuk deretan angka unik yaitu berupa IP misal google.com Ip nya adalah 208.67.219.231. Jadi bila kita masukan 208.67.219.231 pada browser maka juga akan membuka domain google.com tersebut. Deretan angka IP seperti 174.36.138.32. IP inilah yang digunakan mesin internet untuk saling berkomunikasi seperti Server Domain, Server Hosting, Server Proxy dan sebagainya.

DHCP Client dan DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

-DHCP DISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

-DHCP OFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

-DHCP REQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

-DHCP ACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket packnowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.



DHCP RELAY

DHCP Relay adalah proxy yang mampu menerima dan mengirim ulang permintaan DHCP ke DHCP server yang sebenarnya. Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau bahkan ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyaknya PC itu

Tuesday, January 7, 2014

Perbedaan dari 2 Model Komputer Server


HP ProLiant DL160G8-082

Bhinneka Part No
:
SKU00613385
Price
:
Rp 26,749,800
Overview


HP ProLiant DL160 Gen8, adalah server rak ganda yang menyediakan komputasi kinerja tinggi dengan peningkatan pengelolaan dalam desain terjangkau. Ini sangat ideal untuk lingkungan yang membutuhkan komputasi kinerja tinggi serta untuk penyedia layanan web dengan porsi, hosting, virtualisasi, dan kebutuhan basis data.







Description: http://s1.bmdstatic.com/images/App_Themes/Hijau/arrow-right-gray.jpg
Detail Specifications

Platform
Dual CPU Rack Server 
Processor Type
Intel Xeon Processor 
#1 Processor Onboard
·         Intel® Xeon® Processor E5-2603 (10M Cache, 1.80 GHz, 6.40 GT/s Intel® QPI)  

Standard Memory
·         4GB (1 x 4GB) RDIMM PC-10600  

Max. Memory
768 GB (24 DIMMs) 
Video Type
·         Matrox G200  

Floppy Drive

#1 Controller
·         HP Dynamic Smart Array B120i controller  

#1 Hard Drive
Optional 
#1 Optical Drive
Optional 
Interface Provided
7x USB 2.0 (2 front, 1 internal, 4 rear), Serial, 2x LAN, VGA (rear) 
Networking
·         HP 361i Integrated Dual Port Gigabit Server Adapter  

System Fans / Coolers
·         Non hot plug redundant fans  

Chassis Form Factor
1U Rackmount Chassis 
Power Supply Type
·         500W Platinum FIO Power Supply with Backplane (ships standard)  

Keyboard Type
Optional 
Input Device Type
Optional 
Monitor
Optional 
System Management
HP iLO Management Engine (standard) 
O/S Provided
Pre-sales Request Available 
Dimensions (W x H x D)
43.2 x 434.6 x 750 mm LFF or 699 mm SFF 
Weight
14-15 kg 
Standard Warranty
3-Years Warranty 4hour response, 24 hours x 7 day by HP Indonesia (3-Years Parts replacement, 3-Years Labor, 3-Years Onsite support) 

 





CISCO UCS C240 M3-311





Bhinneka Part No
:
SKU01212659
Price
:
Rp 34,375,000

Overview



·         Cisco ® Unified Computing System ™ ( Cisco UCS ™ ) menggabungkan Cisco UCS C -Series Server Rack dan B -Series Blade Server dengan akses jaringan dan penyimpanan dalam sistem konvergensi tunggal yang menyederhanakan manajemen dan memberikan efisiensi biaya yang lebih besar dan kelincahan dengan peningkatan visibilitas dan kontrol . Keluaran terbaru dari Cisco UCS termasuk New Cisco UCS C240 M3 Rack Server ( dua unit rak [ 2RU ] ) dan Cisco UCS C220 M3 Rack Server ( 1RU ) dan Cisco UCS B200 M3 Server Blade . Ketiga server baru meningkatkan densitas komputasi melalui lebih banyak core dan keseimbangan cache dengan kapasitas memori lebih banyak dan disk drive dan I / O lebih cepat. Bersama melakukan perbaikan server ini dan saling melengkapi kemajuan Cisco UCS memberikan kombinasi fitur dan efisiensi biaya yang diperlukan untuk mendukung TI kebutuhan server yang beragam.  
·         Cisco UCS C240 M3 Rack Server dirancang untuk dua kinerja dan upgrade atas berbagai beban kerja infrastruktur penyimpanan - intensif , dari data besar untuk disatukan. Membangun keberhasilan Cisco UCS C210 M2 Rack Server, enterprise class Cisco UCS C240 M3 server yang lebih lanjut memperluas kemampuan Cisco UCS dalam bentuk 2RU dengan penambahan prosesor Intel ® Xeon ® E5-2600 product family , yang memberikan kombinasi yang luar biasa dari performa , fleksibilitas , dan peningkatan efisiensi . Cisco UCS C240 M3 menawarkan hingga dua Intel ® Xeon ® E5 -2600 product family , 24 slot DIMM , 24 disk drive , dan empat port 1 Gigabit Ethernet LAN -on - motherboard ( LOM ) untuk menyediakan kemampuan yang luar biasa dari memori internal dan upgrade penyimpanan dan kinerja yang luar biasa .  
·         Tampilan antarmuka Cisco UCS C240 M3 dengan Cisco UCS menggunakan inovasi Cisco lain, Cisco UCS P81E Virtual Interface Card ( VIC ) .Cisco UCS P81E VIC adalah virtualisasi optimal Fibre Channel over Ethernet ( FCoE ) PCI Express ( PCIe ) 2,0 x8 10 - Gbps adapter dirancang untuk digunakan dengan Cisco UCS C - Series Rack Server . VIC adalah dual- port 10 Gigabit Ethernet PCIe adapter yang dapat mendukung hingga 18 PCIe standar - compliant interface virtual, yang dapat dikonfigurasi secara dinamis sehingga kedua jenis antarmuka mereka ( network interface card [ NIC ] atau host bus adapter [ HBA ] ) dan identitas ( alamat MAC dan nama di seluruh dunia [ WWN ] ) dibentuk dengan menggunakan ketentuan just- intime . Selain itu, Cisco UCS P81E dapat mendukung virtualisasi antarmuka jaringan dan Cisco ® Data Center Virtual Machine Fabric Extender ( VM - FEX ) teknologi .  
Detail Specifications


Platform
Dual CPU Rack Server 
Processor Type
Intel Xeon Processor 
#1 Processor Onboard
Intel® Xeon® Processor E5-2609 (10M Cache, 2.40 GHz, 6.40 GT/s Intel® QPI) 
Standard Memory
8 GB DDR3-12800 1600 MHz
·         24 DIMM slots  
·         Support for DDR3 registered DIMMs  
·         Support for DDR3 low-voltage DIMMs  
·         Advanced error-correcting code (ECC)  
·         Mirroring option  

#1 Controller
Embedded RAID 0/1/10/5, 8 ports SAS/SATA
·         Raid 5 included/ready  

#1 Hard Drive
Optional 
#2 Hard Drive
Optional 
Interface Provided
·         Front-panel connector : One KVM console connector (supplies 2 USB, 1 VGA, and 1 serial connector)  
·         Front-panel locator LED : Indicator to help direct administrators to specific servers in large data center environments  
·         Additional rear connectors : Additional interfaces including a VGA video port, 2 USB 2.0 ports, 1 Gigabit Ethernet dedicated management port, quad 1 Gigabit Ethernet ports, and an RJ-45 serial port  

Slot Provided
·         2 PCIe Generation 3, x16 slots: both full height, one 1/2 and one 3/4 length;  
·         2 PCIe Generation 3, x8 slots: both full height and one 1/2 length;  
·         1 PCIe Generation 3, x8 slots: 1/2 height and 1/2 length  

Networking
·         4 x 1 GB Integrated Ethernet Port  

Chassis Form Factor
2U Rackmount Chassis 
Power Supply Type
2 x 650 Watt
·         Redundant Power Supply  

System Management
·         Include with advanced remote management (Cisco Integrated Management Controller (CIMC) )  

O/S Provided
Pre-sales Request Available 
Dimensions (W x H x D)
8.7 x 44.5 x 71.2 cm 
Standard Warranty
·         3-Years Limited Warranty, 24 x 7 x 4hr Onsite Warranty Support  
 












 Perbedaan menurut saya yaitu:

1.  Perbedan pertama terdapat pada Processor, model Cisco UCS C240  M3-311 memiliki processor dengan clock rate sebesar 2.40 GHz dengan Cache sebesar 10M, sedangkan model HP ProLiant DL160G8-082 memiliki processor dengan clock rate sebesar 1.80 GHz dengan Cache sebesar 10M.

2. Perbedaan kedua terdapat di Standard memory dan Maximum memory, model Cisco UCS C240  M3-311 memiliki standard memory : 8 GB DDR3-12800 1600 MHz , dan sedangkan model HP ProLiant DL160G8-082 memiliki standard memory : 4GB (1 x 4GB) RDIMM PC-10600 dan maximal memory : 768 GB (24 DIMMs)